Golkar Harus Segera Tentukan Sikap, Tarik Dukungan Pada Pemerintahan Jokowi

oleh -68 Dilihat
oleh
Firasat Mokodompit (Kanan), saat foto bersama mantan Ketum PG, Aburizal Bachrie

Oleh : Firasat Mokodompit, SE
(Fungsionaris)

BAK disambar Geledek, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetapkan Setya Novanto (Setnov) Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar (PG) yang juga Ketua DPR-RI, sebagai Tersangka Kasus E-KTP, berbandrol 5,9 Trilyun yang Rugikan Negara sebesar 2,3 Trilyun.

Jajaran DPP PG langsung adakan Rapat Pleno, setelah sebelumnya adakan Rapat dengan Fraksi Golkar DPR RI. Fraksi ditugaskan Kaji Penetapan Tersangka dan DPP keluarkan Statement Bahwa Golkar Solid, Kepengurusan Kolektif Kolegial masih terkendali walau ada riak-riak diluar kepengurusan.

Dedengkot PG Akbar Tandjung, langsung beri komentar bahwa tersandungnya Setnov (Ketum) berimplikasi 2018 dan 2019 Pilpres- Pileg dan disegerakan untuk ambil sikap Munaslub atau Munas dipercepat.

Dari kondisi Internal hari ini upaya mempertahankan Setnov terungkap pada dua hal :

Pertama DPP PG perintahkan Fraksi PG untuk mendalami dan mengkaji Penetapan Tersangka terhadap Ketua DPR RI.

Kedua DPP PG sendiri sepakat untuk mendorong Ketum lakukan Pra Peradilan( belajar Case Budi Gunawan).sehingga walau sudah dalam Cases Tersangka namun Setnov belum mau Mundur dari jabatan Ketua DPR RI atau Ketum PG.

Dua skenario ini pendapat saya hanya mengulur waktu saja, Krn sangat sulit Setnov Menghindar atau melepaskan diri dari jeratan hukum KPK.
Penetapan Tersangka ini sudah pasti KPK akan menggiring Setnov ditahan dan hadapi proses peradilan ( Pengadilan Tipikor).

 

Namun tentu kita selalu Kedepankan azas praduga tak bersalah dan hargai keinginan Setnov lakukan Praperadilan.

Ada Apa Dengan Istana,- Ada Apa Dengan Jokowi ?

Publik tentu bertanya-tanya, ada apa dgn JOKOWI kerjain partai Golkar, mendekati Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Tidak bisa dipungkiri bahwa Partai Golkar telah tunjukkan Sikap Dukungan Resmi usung kembali Jokowi dlm pilpres 2019, dan Partai Pertama secara tesmi dukung Jokowi maju kembali, bahkan sejak usai pilpres 2015 yg MENANGKAN Jokowi-JK Partai Golkar resmi tentukan sikap mendukung Pemerintahan Jokowi JK. Ternyata semua Goodwill & Royalty PG terhadap Jokowi ini tifak DIHARGAI Bak PEPESAN KOSONG justru Jokowi hadiahi TSK untuk Ketum PG.

Ingat Golkar adalah Kekuatan Politik yg dimiliki Bangsa ini, dimana seharusnya Jokowi jaga itu, Kontribusi untuk Bangsa ini tidak terukur Prestasinya, namun nampak masih dilihat sebelah mata.
Publik pasti bertanya Kan KPK yg tetapkan Setnov sebagai TERSANGKA kenapa koq Jokowi yg disalahkan.

Kan ini Proses Hukum tidak terkait Istana, benar itu, kita semua tidak boleh Intervensi KPK, namun jika di ingat KPK di Skepkan dan Dilantik Presiden masak Istana tidak miliki akses kesana.
Berbagai media bahkan nyatakan apakah Jokowi tau tentang sebelum Penetapan TSK terhadap Setnov ini ???.


SEBAIKNYA SETNOV MUNDUR DAN GOLKAR TARIK DUKUNGAN TUK JOKOWI

Semua warga negara wajib menjaga Kewibawaan lembaga DPR RI, terlebih tentu para Anggotanya, tidak usalah fraksi bermain pada tataran Politik, serahkan DPP PG & Setnov gunakan PRA PERADILAN sebagai upaya hukum yg ELEGANT..
Karena jika Kebenaran bahwa Setnov tidak terlibat dgn Proyek E-KTP maka dipastikan hakim pertimbangkan.menerima, namun jika sebaliknya Bukti dan Fakta adanya Keterlibatan langsung Setnov maka Jujurlah menerima Realitas Tersangka.

Terkait dukungan.pada Jokowi sebaiknya justru ini yg harus di Seriusi dan dikaji kembali oleh Partai Golkar, apa gunanya Mendukung ternyata Golkar DIHANCURKAN ? dan ada faktor kesengajaan mendekati Pilkada 2018 dan Pilpres/ Pileg 2019.
Golkar memang Berpengalaman, Golkar Terbiasa Hadapi Tsunami Politik, Golkar Besar KARNA Kehebatan Selesaikan Cknfluk, Golkar biasa Hadapi Problem Solving Dan Cepat Ambil Decetion Making, TAPI jgn lupa WAKTU YANG BEGITU DEKAT DENGAN PILKADA- PILPRES- PILEG dipastikan Kelimpungan juga hadapi Kondisi saat ini.

Apapun yang dilakukan DPP PG jika hanya berupaya Pertahankan Setnov dari dua jabatan Politik Prestisius ini, maka Golkar dipastikan akan hadapi Gerakan Moral Publik, yg tentu meminta SETNOV TURUN DAN KONSENTRASI HADAPI PROSES HUKUM.
Semua lembaga Anti Rasua/Korupsi akan meneriakkan MORAL POLITIK SEORANG SETNOV, sebab jika beliau bertahan atau mempertahankan dipastikan Gelombang Demo akan bergerak turunkan Setnov. Yang pasti Selesai Pra Peradilan apa yg saya prediksi ini akan terjadi.

Bagi Kader- Fungsionaris- Pengurus-pengurus dan Fraksi, kejadian ini.merupakan PUKULAN BERAT, kepercayaan publik yang sesuai Survey Denny JA menurun Elektabilitas Golkar dari 14,6 Prosen menjadi 11 Prosen, dan jika tidak segerakan Munaslub atau Munas dipercepat diprakirakan Golkar akan Terpuruk dalam Pilkada dan Pileg 2018-2019.
Mungkin inilah satu satunya cara Solusi tuk kembalikan Suara Golkar Suara Rakyat.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

No More Posts Available.

No more pages to load.