BOLTIM,DETOTABUAN.COM – Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) II Partai Golkar Bolmong Timiur lanjutan yang digelar di Tobongon Boltim, Jumat (22/01/2016) sore hingga malam tadi sekitar pukul 21.30 Wita, dengan hasil perolehan suara yang imbang antara Feriyando Lamaluta dan Sumardia Modeong, membuat sejumlah kader muda partai beringin itu angkat suara.
Rizky Mohune salah satu fungsionaris Angkata Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) pun mengungkapkan kekesalannya.
“Harusnya Musda ini sudah menghasilkan keputusan siapa pemimpin partai ini 5 tahun mendatang. Namun, dengan posisi hasil suara yang berimbang tentu membuat kader bingung,” ujar Rizky,
Menariknya, Rizky mempertanyakan kapasitas Plt Ketua DPD II Partai Golkar Boltim Hamdi Paputungan yang saat itu ikut menggunakan hak pilihnya selaku unsur DPD II demisioner.
“Yang kami pertanyakan adalah kapasitas pak Hamdi. Sebenarnya beliau itu siapa? Apakah dari unsur DPD I atau DPD II. Kalaupun statusnya Plt tentu itu adalah unsur DPD I,” tukas Mohune.
Mohune pun mempertanyakan langkah Hamdi yang ikut menggunakan hak pilihnya dalam Musda Golkar Boltim,
“Nah, yang kami tahu Ketua DPD I Golkar Sulut pak Vreke Runtu sudah menginstruksikan ke seluruh pengurus partai untuk abstain. Tapi tadi pak Hamdi ikut menggunakan hak pilih dengan memilih salah satu calon. Sementara pak Viktor Rompas dari DPD I dengan jelas menulis abstain di kertas suara,” tambahnya,
Harusnya kata Mohune, Hamdi ikut abstain dalam pemilihan Ketua DPD II Golkar Boltim itu.
“Jika beliau (Hamdi.red) abstain maka tentu malam ini sudah ada Ketua DPD II Golkar Boltim yang baru, dengan posisi hanya 7 suara yang akan memilih, dengan asumsi 2 suara abstain yakni dari DPD I dan DPD II yang diwakili pak Hamdi yang merupakan utusan dari DPD I,” cecarnya,
Langkah Hamdi itu pun menimbulkan kecurigaan dari Mohune.
“Jangan-jangan ini sudah direkayasa agar proses Musda berjalan draw, sehingga yang diuntungkan adalah pak Hamdi yang tetap menjadi Plt Ketua DPD II Golkar Boltim,” ketusnya,
Dirinya pun menganggap langkah Hamdi dengan menggunakan hak pilihnya itu merupakan pembangkangan terhadap instruksi Ketua DPD I Golkar Sulut, Stefanus Vreeke Runtu (SVR).
“Pak Hamdi secara tidak langsung telah mencederai citra DPD I Golkar Sulut yang selalu netral dalam proses Musda di tingkat Kabupaten/Kota. Untuknya, kami meminta agar Ketua DPD I Golkar Sulut pak Vreeke Runtu segera mengevaluasi beliau selaku pengurus,” tandasnya,
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi DPD I Golkar Sulut, Viktor Rompas saat dikonfirmasi mengatakan, hasil Musda Golkar Boltim akan dibawanya ke rapat DPD I.
“Maka dengan demikian, untuk pak Hamdi tetap menjadi Plt Ketua DPD II Golkar Boltim,” ucap Viktor.
Hamdi Paputunhan sendiri saat mendampingi Viktor menyampaikan kalau dirinya tetap siap menjalankan perintah partai Golkar kepadanya.
“Saya juga tidak menyangka akan jadi seperti ini. Awalnya saya mengira kalau status Plt ini hanya akan berjalan seminggu dan berakhir saat Musda malam ini,” imbuh Hamdi, (Win)