Sianida Ancam Masyarakat Bolmut, Pontoh : Segera Antisipasi Sebelum Ada Korban

oleh -110 Dilihat
oleh
DETOTABUAN.COM, BOLMUT – Predikat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA. 2015 oleh Badan Pemerisa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara, Jum’at (10/6) yang terima oleh Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara membuat Aleg Bolmut angkat bicara. Sebagaimana disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Hi. Reba Pontoh Kepada Detotabuan.com senin (13/6), Ia mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemkab), dalam hal ini Bupati Drs. Depri Pontoh, harus mengambil langkah tegas dalam menyikapi persoalan keuangan daerah. “Kalau memang rolling merupakan suatu substansi untuk pembenahan keuangan, tapi kalau bukan berarti benang merahnya ada dimana," Tanya Pontoh Ia pun menambahkan, kejelian inspektorat sebagai Pemeriksa, pengusut, penguji, dan penilai tugas pengawasan. Serta tugas Wakil Bupati, untuk menindak lanjuti laporan atau temuan hasil pengawasan aparat harus dipertanyakan. "Saya berharap Bupati harus benar-benar mengevaluasi kinerja perangkatnya, jika menginginkan kedepan lebih baik lagi, Tutup Pontoh (Eky)
Hi. Reba Pontoh

BOROKO,DETOTABUAN.COM – Sianida saat ini menjadi istilah yang cukup trend dikalangan masyarakat, terlebih dengan adanya peristiwa Kopi yang mengandung sianida, sempat membuat heboh ditayangan siaran TV. Pasalnya akibat sianida tersebut, hingga merenggut korban jiwa.

Sama halnya dengan wilayah Bolmut, saat ini sedang maraknya Sianida. Bedanya untuk Sianida yang satu ini diduga digunakan para penambang disembilan tempat pengolahan emas yang ada di Desa Paku Kecamatan Bolangitang Kab, Bolmut.

Sianida adalah senyawa kimia mengandung (C-N) dengan atom karbon dan atom nitrogen. Kelompok CN ini dapat ditemukan dalam banyak senyawa dalam bentuk gas padat atau cair. Senyawa ini yang dapat melepas ion sianida CN. Ini sangat beracun.

Warga yang bermukim tidak jauh dari lokasi penambangan, saat memberikan keterangan pada awak Detotabuan.com, jumat, (5/2/2016) lalu. Ada enam pengusaha emas yang beroprerasi di desa Paku yang menggunakan bahan kimia Sianida.

“ Dilokasi pertambangan, mereka gunakan sistem Tong sebagai alat untuk memisahkan butiran emas dari batu, pasir dan tanah”. Ungkap Salah satu warga.

Penggunaan Sianida ini nampaknya, ditanggapi serius salah Anggota Komisi III DPRD Bolmut Reba Pontoh. Dikatakannya, Ia kaget dengan adanya penggunaan sianida di Desa Paku.

“Kami akan meninjau langsung ke lokasi. Ini harus segera diantisipasi karena itu dapat mengancam warga Desa Paku khususnya dan kabupaten Bolaang Mongondow Utara Umumnya,” Tuturnya

” Ini harus segera diantisipasi jangan sampe ada yang menjadi korban akibat bahan kimia yang sangat berbahaya itu, terlebih lagi pembuangan limbah dibuang ke kali, dampaknya cukup besar bagi lingungan, terlebih bagi warga masyarakat,” Tukas Pontoh

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Bolmut M.S Binol, saat dikonfirmasi perihal penggunaan Sianida dilokasi tambang. Berjanji akan berkonsultasi dengan Bupati Drs. Depri Pontoh, sekaligus akan meninjau langsung lokasi tambang Paku.

” Iya, informasi mengenai penggunaan jenis bahan kimia ini baru saja didengarnya. Kami akan melakukan kordinasi dengan Bupati untuk segera melakukan penindakan dilapangan sebelum adanya korban akibat bahan kimia yang berbahaya ini. (eky)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

No More Posts Available.

No more pages to load.