Alami Sakit Mirip Gejala Virus Corona, Mahasiswa Bolmong di China Diklaim Aman

0
152

BOLMONG,DETOTABUAN.COM—  Kondisi dan kesehatan puluhan mahasiswa asal Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) yang mengikuti program beasiswa PT Conch North Sulawesi Cement (CNSC) lanjut studi di China dikhawatirkan.

Hal ini menyusul adanya teror virus corona yang menghebohkan dunia akhir-akhir ini. Virus tersebut, diketahui terindikasi pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, dan telah merenggut puluhan korban jiwa.

Keresahan terkait kondisi puluhan pemuda yang mengemban studi lanjutan di China itu, terjawab. Pemerintah daerah mengklaim, mahasiswa Diploma Tiga (DIII) dan Strata Satu (S1) tersebut, dalam keadaan baik.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bolmong Renti Mokoginta, Senin (27/1). Dia mengaku selalu mengontrol dan berkonsultasi dengan PT. Conch North Sulawesi Cement (CNSC), kondisi dan keberadaan 12 mahasiswa yang baru saja dikirim belum lama ini ke China. “Iya, 12 mahasiswa di sana (China) dalam keadaan baik,” aku dia.

Menurutnya, pihak kampus sudah melarang mahasiswanya yang berada di asrama untuk beraktivitas keluar asrama. “Jadi diamankan seluruh mahasiswanya di lingkungan kampus, dan tak diizinkan keluar,” ucapnya.

Renti mengaku dirinya sempat mendapatkan informasi bahwa ada salah satu mahasiswa asal Bolmong yang sakit di tengah hebohnya virus Corona di Wuhan, China.

Namun, indikasi yang mengarah bahwa mahasiswa tersebut terjangkit virus Corona tidak terbukti, karena kabar terbaru, mahasiswa itu sudah dinyatakan sembuh.

“Kemarin ada salah satu mahasiswa yang demam, tapi sudah membaik. Kemungkinan cuma akibat pergantian cuaca saja,” ungkapnya.

Pengakuan Kepala Dinas Pendidikan Bolmong tentang ada salah satu mahasiswa yang sakit, benar kabarnya. Pekan lalu, seorang mahasiswa Bolmong di Wuhu Institute of Tehnology yang tak mau disebut namanya mengatakan, mereka tinggal di kota yang berbatasan dengan tempat virus itu berasal. “Penduduk di Wuhan sudah diisolasi, kami tinggal di Wuhu yang berbatasan dengan Wuhan,” kata dia.

Dia mengakui bahwa, kawan-kawannya asal China belum masuk kampus karena masih suasana libur Imlek, sehingga mereka belum berbaur. Oleh pihak kampus, mereka dilarang keluar kamar. “Kami disuruh pakai masker,” ujar dia.

Dia menyebutkan juga bahwa seorang rekan mereka dipisahkan karena mengalami demam dan batuk berdahak. Gejalanya hampir mirip dengan gejala virus Corona. “Dokter suruh dia istirahat, pihak kampus memutuskan menempatkan dirinya di tempat yang terpisah dengan kami,” ungkapnya.

Namun, beberapa hari kemudian, temannya itu sudah sembuh. “Dia sudah membaik, sudah sehat,” tuturnya, sembari bersyukur tidak ada sesama rekannya yang terjangkit virus Corona itu.

Keamanan dan kondisi puluhan mahasiswa Bolmong di China itu dipertegas Sekretaris Daerah Tahlis Gallang. Tahlis juga mengklaim bahwa kondisi mereka baik dan prima. “Tidak ada yang terjangkiti virus,” singkat Tahlis.

Menurutnya, selain orang tua para mahasiswa tersebut, pihaknya atas nama Pemkab Bolmong juga rutin mengecek kondisi mahasiswa di China. Sebelumnya, sebanyak 23 putra dan putri asal Bolmong yang berhasil mendapat beasiswa ke China melalui Program Beasiswa Study Abroad University in China (Kerjasama PT. CNSC dan Pemkab Bolmong), menggelar acara pelepasan pada Desember 2019 lalu.

Dibagi atas Beasiswa Strata Satu (S1) di SUZHOU University 10 orang, sedangkan 13 orang lainnya mendapat Beasiswa Diploma III (DIII) di WUHU Institute of Tehnology.

Mr. Lee yang didampingi juru bahasa Nelly kala itu meminta kepada 23 mahasiswa untuk kuliah dengan sebaik baiknya, agar kelak ketika kembali, mereka bisa bekerja di PT. Conch.

“Saya harap, adik-adik kuliah baik-baik di sana, agar supaya ketika kembali, kalian bisa bekerja dengan kita,” ujarnya.

Diketahui, 23 peserta ini diberangkatkan dalam dua kloter, yang pertama (DIII) tanggal 17 Desember 2019 sementara yang kedua (S1), akan diberangkatkan usai Tahun Baru Imlek. (Ind)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.