Disdik Bolmong Gelar Sosialisasi Pembangunan Karakter Peserta Didik

0
211

BOLMONG, Dinas Pendidikan Kab Bolmong menggelar kegiatan sosialisasi pembangunan karakter peserta didik melalui kemitraan komite sekolah, keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di aula SDN 1 Mongkoinit kecamatan lolak pada hari senin (6/8), dengan pemateri dari Kepala BNN Bolmong, Kadis Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dan ketua KNPI Bolmong.

Adapun peserta yang hadir adalah kepala sekolah perwakilan disetiap kecamatan, ketua komite dan tokoh masyarakat yang peduli tentang dunia pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan melalui kepala seksi kurikulum dan kesiswaan Abdulrivai Mokoagow mengatakan, bahwa pembangunan karakter peserta didik melalui kemitraan komite sekolah, keluarga dan masyarakat, adalah tindak lanjut dari pendidikan penguatan karakter(PPK) yang telah diatur dalam peraturan pemerintah nomor  87 tahun 2017, ujar Rivai

“Pendidikan karakter wajib melibatkan semua komponen masyarakat. Ini dikarenakan jumlah jam pembelajaran disekolah tak cukup dalam pembentukan sikap. Perlu ada sinergitas dari semua pihak. Terutama keluarga dan masyarakat. Kita menginginkan siswa tak hanya pintar secara inteletual, tapi juga punya sikap berkarakter baik”, terang Rivai

Sementara itu kepala badan narkotika Bolmong AKBP Yuli Setiawan dalam materinya mengulas berbagai jenis narkotika dan obat-obatan terlarang yang beredar, termasuk beberapa kasus yang melibatkan anak usia remaja.

Yuli mengharapkan, setelah pihak sekolah dan keluarga tahu jenis-jenis obat-obatan yang berbahaya ini, agar dapat melakukan sesosialisai ke keluarga terdekat dulu. Agar anak kita tak terjerumus, ungkapnya.

Ketua KNPI Bolmong, Abdussalam Bonde, S.Hi, M.Si mengatakan bahwa, kondisi negara kita adalah darurat narkoba. Kalau kita lihat fakta dilapangan, potensi anak untuk terjerumus itu sangat besar Coba bapak ibu lihat, kata Adul.

“Anak-anak sekarang banyak yang menyalahkan gunakan lem ehabon dan komix dipakai untuk mabuk. Hal ini kalau tak kita antisipasi dari sekarang, kita tak mau peduli, maka suatu saat mereka akan mencari obat-obatan yang dilarang tersebut. Dan rusaklah generasi muda kita. Maka peran orang tua adalah bagaimana agar anak-anak dapat diarahkan untuk kegiatan keagamaan”, pungkasnya.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.