Tak Hadir di Paripurna Terakhir, Salihi Analogikan Kepala SKPD Seperti Ini

0
525
Ini Tanggapan Salihi Soal Ketidakhadiran Sejumlah Kepala SKPD di Paripurna Terakhir
Buapati Bolmong Salihi B Mokodongan saat menyampaikan sambutan di Paripurna terakhir.

BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Ada yang tak lazim pada Rapat Paripurna dalam rangka berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bolmong yang digelar Kamis (16/6) lalu. Dimana, dalam paripurna tersebut hanya dihadiri oleh beberapa pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Padahal, ini merupakan paripurna terakhir Bupati Salihi B Mokodongan, SH dan Wakil Bupati Yanny R Tuuk, STh MM.

Menanggapi hal tersebut, Salihi mengatakan, bahwa ketidakhadiran PNS di lingkup Bolmong itu adalah hal wajar. Ia menganalogikan sikap para pimpinan SKPD dan PNS seperti satu kepala keluarga yang mempunyai sepuluh orang anak dengan peranggai yang berbeda-beda.

“Ada yang jujur, ada yang menghormati orang tua, dan ada juga yang suka membangkang,” kata Salihi.

Namun, Salihi tidak menyalahkan siapapun. “Semua ini, termasuk dinamika pemerintahan,” ujarnya lagi.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kamran Muctar Podomi mengaku kecewa atas ketidakhadiran beberapa kepala SKPD saat paripurna terakhir.

“Setidaknya PNS Pemkab Bolmong harus hadir, karena ini adalah paripurna terakhir Bupati dan Wabup,” kata politisi PAN ini dengan nada kesal

Lanjut Kamran, paripurna kali ini berbeda dengan paripurna kepala daerah sebelumnya. “Berbeda dengan paripurna sebelum kepemimpinan Salihi Mokodongan, kehadiran PNS dan SKPD itu sangat banyak,” ungkapnya.

Kurangnya kehadiran para PNS Pemkab Bolmong di paripurna kali ini, menurutnya merupakan bukti bahwa mereka tidak loyal kepada atasan.

“Ketidakhadiran para PNS ini, merupakan Bukti bahwa mereka tidak loyal dan tidak sayang kepada Bupati dan Wabup,” katanya

Meski demikian kata dia, Bupati dan Wabup tidak perlu berkecil hati, meski tidak dicintai PNS di lingkup Pemkab Bolmong, namun keduanya tetap dicintai seluruh masyarakat Bolmong.

“Ini ibaratnya seperi cerita Bung Soekarno (Mantan Presiden RI) yang terbaring sakit dan hanya dijenguk kekasihnya dengan membawa tiga batang rokok. Namun betapa senangnya sang proklamator itu, walaupun sudah dilupakan pengikutnya tapi tetap dicintai rakyat indonesia sampai saat ini,” tutup Kamran. (Tr2)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.