Dinilai Bahayakan Pengendara, Wabup Sorot Pengerjaan Jalan Trans di Desa Bantik

0
264

BOLMONG,DETOTABUAN.COM— Pengerjaan proyek Jalan Trans Sulawesi tepatnya di Jembatan Desa Bantik, Kecamatan Bolaang Timur, Kabupaten Bolmong dinilai sangat membahayakan pengendara yang melintas.

Betapa tidak, lokasi pengerjaan tersebut, tidak ada sama sekali papan pemberitahuan bahwa area itu sedang ada pengerjaan. Sehingga saat melewati jembatan tersebut, pengemudi akan dengan santai melewatinya, padahal jalan tersebut telah berlubang, akibat aspal yang ada di jembatan telah dikupas untuk perbaikan.

Tentunya kejadian ini dapat membahayakan pengguna akses jalan, sehingga dapat berpotensi terjadinya kecelakaan. “Seharusnya dipasang tanda bahwa ada pengerjaan, untuk melintas di jalur ini, biasanya pengendara dengan kecepatan tinggi, karena kaget aspal di jembatan itu telah dukupas kadang tak sempat menginjak rem kendaraan,” ungkap sejumlah pengendara yang melintas.

Hal tersebut turut dirasahkan Wakil Bupati Bolmong Yanny R Tuuk, saat melewati akses jalan tersebut pada malam hari. Ia menuturkan bahwa, dirinya dari arah Manado ingin berpulang ke Dumoga. Saat melewati jembatan, tiba-tiba mobil yang dikendarainya oleng, dan hampir saja menabrak dinding jembatan yang ada.

Dia menjelaskan, hal itu disebabkan jalan yang sudah berlubang. Tentunya ini harus ada papan pemberitahuan, sehingga pengemudi dapat berhati-hati. “Ini harus menjadi perhatian penting oleh kontraktor dan Balai Jalan. Seharusnya ada papan pemberitahuan, sehingga pengemudi akan berhati-hati saat melewati akses jalan tersebut. Banyak juga jalan yang diperbaiki sepanjang Jalan Trans. Tetapi disitu ada papan pemberitahuan, sehingga pengemudi akan melewati secara perlahan-lahan dan berhati-hati. Kalau begini, dapat berdampat kecelakaan,” jelas Tuuk.

Dia menegaskan, jika satu waktu terjadi kecelakaan pada lokasi tersebut maka pihak kontraktor dan Balai Jalan harus bertanggung jawab. “Tetapi perlu diketahui biar akan dipertanggung jawabkan, nyawa seseorang itu tidak dapat diganti dengan nilai proyek yang dikerjakan. Intinya, nyawa manusia tidak bisa dibayar. Untuk itu, kejadian ini harus diperhatikan. Sayapun merasahkan akan kejadian tersebut. Dimana hampir terjadi kecelakaan,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan, lokasi tepat dijembatan Desa Bantik itu, memang tidak ada sama sekali penanda bahwa sementara ada pengerjaan. Beberapa kali, mobil dan kendaraan bermotor lainnya yang melewati akses jalan itu kaget, karena ternyata aspalnya telah dikupas untuk diperbaiki. (Ind)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.