“Dama” si Kaki Besar dari Mopusi Yang Butuh Perhatian Pemerintah

0
1186

BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Sungguh malang nasib yang di alami Dama Momonto (Among). Anak berusia 9 tahun, buah hati dari pasangan Helma Manggo (45) dan Yessi Mamonto (49) ini kehidupannya tidak seperti teman-teman seusiannya.

Tinggal di Desa Mopusi,Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Dama yang akrab di sapa Among hingga saat ini masih sanggup tetap bersekolah dengan kondisi Fisik bagian kaki sebelah kiri lebih besar dari ukuran normal. Kelainan ini akrab di sapa dengan kaki gajah oleh kalangan masyarakat.

Dijumpai di rumahnya, Among memang terlihat seolah tidak memiliki beban dengan keadan fisik seperti itu, dirinya tepap melakukan aktifitas, seperti bersepeda dan bermain tanpa rasa malu dengan teman-temannya yag lain.

Namun ternyata kekuatiran menghinggap di benak kedua orang tua Among. Mereka kuatir disaat dia bertambah umur dan harus bersekolah di tingkat lebih tinggi, kemudian rasa rendah diri karena faktor fisik yang ada akan mempegaruhi proses pendidikan Among.

“Kami Kuatir saat anakkami bersekolah di tingkat lanjut, rasa malu akan dia rasakan dan akan mempengaruhi keadaan Psikolog anak kami”. Keluh Ibu Among yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga

IMG_7937

Helma juga mengeluhkan jika selama ini pihak pemerintah, lewat Dinas terkait belum pernah mengunjungi ataupun memberi bentuk perhatian terhadap anaknya.

“Hingga saat ini Pemerintah belum pernah berkunjung dan melihat kondisi Among” Ujar Helma

Salah satu warga Desa Mopusi yang juga Sangadi yang baru terpilih, Mukthar Dugian mengakui jika keluarga Among berniat untuk mengoperasi Among agar Penyakit kaki Besar (Kaki Gajah) yang di idapnya dapat menjadi normal, namum biaya operasi yang mahal menjadi penghalang .Selama ini Among jika berangkat ke sekolahnya SDN 1 Mopusi, hanya bisa menggunakan Kaos kaki, karena kondisi ukuran kakinya yang berbeda.

“Keluarga Among berniat mengoperasinya, namun biaya operasi yang mahal menjadi kendala bagi keluarga. Selama ini Among ke sekolah hanya menggunakan kaos kaki, karena ukuran kakinya yang berbeda” Terang Dugian

Peliput : Octav Singal

 

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.