BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Didepan penguji Prof Dr I Nengah Dasi Astawa SE MSi dan Coach Ir Nyoman Sujaya MT, Asisten III Pemkab Bolmong Ulfa Paputungan, memaparkan materi tentang sinergitas promosi pariwisata antara Pemkab Bolmong dengan Bank Sulut Go, untuk mewujudkan Bolmong sebagai pariwisata nasional.
Pemaparan ini menjadi bahan materi Assisten III, saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II (Diklatpim II) dikantor Badan Diklat Provinsi Bali, Kamis (4/8) kemarin.
Ia mengakui, belum maksimalnya pengelolaan pariwisata di Bolmong, dikarenakan pariwisata di Bolmong masih bekerja sendiri dan belum terintegrasi, sehingga untuk mewwujudkan semua itu, dibutuhkan peran semua pihak. “Makanya untuk membangun pariwisata diperlukan kerjasama antar instansi dalam menunjang pariwisata,” ungkap Paputungan yang saat itu didampingi Mentor Sekda Drs. Ashari Sugeha.
Paputungan berharap, semua dinas terkait dapat menunjang objek pariwisata yang ada di Bolmong, sehingga kedepan, Bolmong dapat menjadi tujuan para wisatawan.
”Kedepannya kami akan berusaha semaksimal mungkin demi meningkatkan kunjungan masyarakat ke objek wisata, agar supaya bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari hasil PAD tersebut terlebih dahalu kami akan memperbaiki infrastruktur disetiap lokasi wisata seperti di Pantai Bungin, Pulau Tiga, Pemandian Air Panas Bakan dan beberapa lokasi lainnya, ” jelasnya.
Selain membahas tentang proyek perubahan terkait pariwisata dalam peningkatan PAD di Bolmong, menurut Paputungan,Kesiapsiagaan dan Percepatan pencegahan bencana di jalur pantura juga menjadi materi Diklatpim II saat itu.
Sementara itu, menurut Sekda Bolmong Drs. Ashari Sugeha, saat ini Dinas Pariwisata memiliki target PAD Rp 100 juta tapi hanya dapat Rp 60 juta.
”Dengan adanya program pemerintah pusat dalam peningkatan pariwisata, maka penyusunan proyek perubahan untuk peningkatan pariwisata perlu mendapat dukungan dari semua instansi terkait, “kata Sugeha.
Terpisah, Penjabat Bupati Adrianus Watung mendukung penuh dalam peningkatan pembangunan pariwisata di Bolmong atau menggali potensi wisata yang belum tergarap.
”Sehingga, diharapkan kedepan dapat menunjukan langkah yang nyata dalam peningkatan pariwisata untuk memberikan kontribusi terhadap PAD,” tambah Watung.
Sementar itu, Penguji Prof Dr I Nengah Dasi Astawa SE MSi memberikan saran agar semua yang dipaparkan dapat diterapkan dilapangan.
”Paling penting adalah aksi dan sinergitasnya serta perlu menggandeng swasta. Menurut saya, pariwisata sangat penting dikelola terlebih penataan pariwisata dan infrastruktur serta SDM sehingga bisa menjual pariwisata, “tutupnya. (*)
