Kasus Jemput Paksa Wartawan di Tomohon, 1 Anggota Polisi Dijatuhi Sanksi Disiplin

0
80

Rumate pun menyayangkan, tindakan yang dilakukan oleh oknum anggota. Yang sebaiknya mengedepankan upaya persuasif, humanis dan memastikan jika tindakan yang nantinya diambil, tidak memberikan preseden buruk bagi institusi Polri.

Lebih lagi kata dia, aksi tersebut tidak dibarengi dengan surat perintah resmi dari pimpinan di Polres Tomohon.

“Kita (Polri, red) seharusnya juga bisa lebih memahami dan mengerti, bahwa wartawan atau jurnalis kala menjalankan tugasnya dilindungi oleh undang-undang. Jika kita pahami betul-betul soal ini, saya kira tidak ada kejadian di waktu lalu,”

“Ada mekanisme klarifikasi dan hak jawab. Kalaupun tidak paham betul aturannya, eloknya bisa dikomunikasikan lebih dulu dengan pimpinan. Saya kira hal-hal seperti ini, baiknya tidak lagi terjadi kedepannya,” sambung Rumate.

Lain hal dengan terperiksa Aipda Bima Pusung, yang dalam pengakuannya secara pribadi dan mewakili institusi, mengakui jika perbuatan yang dilakukan kepada jurnalis Manado Post Julius Laatung, adalah suatu kesalahan dan kekeliruan.

“Di hadapan pimpinan sidang dan korban saudara Julius Laatung. Saya mewakili institusi dan pribadi, memohon maaf dan mengakui kesalahan. Serta kedepannya tidak akan lagi mengulangi lagi,” ucap Aipda Bima.

Turut hadir dalam sidang tersebut anggota Resmob Polres Tomohon masing-masing, Briptu Waraney Paat, Brigadir Jim Tumurang, Bripka Sammy Runtu dan Bripka Franklyn Palit yang juga menjadi saksi dalam kasus tersebut.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.